The Fireflies

lentera kecil yang berpendar di luasnya dunia


Sifat kebhinekaan (pluralistik) masyarakat Indonesia telah ada sejak zaman dahulu. Dilihat dari sejarahnya hal ini dipengaruhi juga oleh berbagai kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia di masa lampau. Namun kadang kebhinekaan atau kemajemukan masyarakat Indonesia ini mengundang berbagai psimistis. Salah satunya adalah masalah konflik yang cenderung mengakibatkan disintegrasi yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Konflik itu sendiri pada dasasrnya merupakan gejala sosial yang melekat didalam kehidupan setiap masyarakat, dan oleh karenanya melekat pula dalam kehidupan setiap bangsa. Terlebih dalam kehidupan bangsa Indonesia yang struktur masyarakatnya adalah masyarakat majemuk. Van den Berghe yang dikutip Nasikun (1995), menyebutkan bahwa suatu masyarakat majemuk mempunyai sifat dasar sebagai berikut:
1.      Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan, atau lebih tepat sub kebudayaan, yang berbeda satu sama lain.
2.      Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer.
3.      Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
4.      Secara relatif seringkali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
5.      Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
6.      Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

Kemajemukan yang terjadi disuatu masyarakat bisa bersifat horizontal (ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan agama adat serta perbedaan kedaerahan), bisa juga bersifat vertikal (ditandai perbedaan vertiksl antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam). Selain itu ada juga kemajemukan yang menunjukkan atau mencakup keduanya, atau di Indonesia dikenal dengan istilah SARA.
Pluralisme dalam struktur masyarakat Indonesia merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari. Dimana kemajemukan itu sering kali menimbulkan konflik-konflik yang cenderung membahayakan integrasi nasional. Oleh karenanya perlu dilakukan berbagai upaya untuk menghindari atau mengurangi konflik yang mungkin terjadi, misalnya
1.      Harus mampu menanamkan prinsip pluralisme dalam kehidupan.
Yaitu menanamkan kesadaran dan pemahaman tentang perbedaan sebagai sesuatu yang alami dan dibutuhkan masyarakat. Kemajuan IPTEK membuat penanaman kesadaran ini semakin mudah karena ada transparansi dan keterbukaan informasi.
2.      Dengan memahami persoalan secara menyeluruh.
Kita berusaha memahami kemajemukan masyarakat dengan segala persoalannya, menyangkut sosial, ekonomi, juga politik yang dihadapi. Selain itu perlu juga dipahami persoalan-persoalan menyangkut SARA.
3.      Adanya pemahaman yang mendalam terhadap struktur sosial ekonomi yang merupakan wadah utama konflik-konflik yang terjadi.



Sumber : Jurnal sains dan inovasi 5(1) 17-27 (2009), Ida Farida : Pluralistik masyarakat Indonesia dalam realita dinamika kehidupan sosial


0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan kritik dan saran anda :)

About Me

Foto saya
Semua orang datang dan pergi silih berganti. Ada yang mengajarkan sebuah pelajaran dan ada juga yang hanya meninggalkan kenangan. So i know the value of things, not the price, because everything is priceless.

Pengikut