Malam memeluk lewat gelap yang
tak bertepi
Menggiring dunia menuju sunyi
dan sepi
Jiwa-jiwa lelah hanyut terlelap
dalam buaian sang Mimpi
Mengembara jauh menyusuri dunia
yang penuh misteri
Dan jauh di sisi bumi yang makin meninggi
Melangkah pasti delapan pasang kaki
Memikul beban mengikuti kata hati
Jutaan bintang pun menjadi saksi
Bahwa butuh perjuangan untuk mewujudkan mimpi
Jalanan terjal kadang
membentang bercabang
Membimbing diri pada
kebimbangan
Namun tak mengapa selama hati
masih memiliki pegangan
Daun-daun bergemerisik seolah berbisik
Angin malam pun tak jarang ikut mengusik
Hanya jangkrik yang malam itu tak ikut bermusik
Pelukan sang Malam perlahan
mulai melonggar
Tergerus gulungan cahaya yang mulai
berpendar
Dingin dan gelap pun berlarian
menghindar
Takut terbakar oleh bola cahaya
yang muncul dengan wajah berbinar
Gurat cahaya perlahan bergerak mendaki kaki langit
Pendar sinarnya memantul menyinari sisi bukit
Dan seluruh dunia pun seolah perlahan bangkit
Seperti seseorang yang telah tersembuhkan dari sakit
Mulut-mulut terdiam sepi sunyi terkunci
Hangat mentari telah hapuskan
semua elegi
Angin pagi berhembus lembut
penuh arti
Menyusupi dedaunan seolah
mengajak dunia menari
Dan semesta pun berbicara tanpa suara
Bercerita dengan sempurna tentang kuasa sang Maha Pencipta
Ah, betapa sempurna mahakaryaNya
Dan betapa luasnya dunia yang terbentang di balik jendela
Sebuah hadiah istimewa untuk jiwa
yang bernyali melangkahkan sepasang kaki
Jiwa yang yakin bahwa diri kan
mampu mengimbangi kata hati
Lalu untuk
berapa lama kita mampu menjaga hadiah dariNya?
Semoga
saja untuk selamanya...
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan kritik dan saran anda :)